Di sebalik wajahmu, Tsunami

Dulu, kulihat ada gelora di wajahmu, Tsunami. Ada golak, ada gegar, ada arus yang gasang.

Bukankah kau, Tsunami? Yang lahir dari deburan ombak yang menyejukkan, yang mendamaikan, yang setia mendeburi pantai? Yang tiba-tiba bertukar wajah - menggerunkan, menghancurkan, meranapkan?

Di penghujung hempasanmu itu Tsunami, kudengar suara yang merintih, ada sendu dalam nestapa yang lirih. Ada sengsara, ada duka, ada kecewa dalam tangisan yang panjang.

Aku terdengar suara kaum Nabi Luth merintih.
Aku terdengar suara kaum Nabi Noh merintih.
Aku terdengar suara rintih tentera Abrahah yang lirih.
Aku terdengar suara kaum Saba' yang pipis.

Bukankah Tsunami itu satu teguran?
Satu peringatan dari Tuhan?



Indonesia - 80,248
Sri Lanka - 29,744
India - 14962
Thailand - 499
Somalia - 200
Myanmar - 90
Maldives - 73
Malaysia - 68
Tanzania - 10
Filipina - 3
Bangladesh - 2
Kenya - 1

Namun, kini kulihat ada sinar kasih sayang di wajahmu, Tsunami. Ada ehsan, ada belas dan ada sinar pemurah terpancar dari matamu itu.

Kaupancarkan juga sinar kasih itu dalam hati-hati yang pernah pongah.
Kausuburkan sayang dalam jiwa-jiwa yang kontang.
Kausemaikan manusiawi di setiap hati dan jiwa.

Sebenarnya Tsunami, kaulah legasi manusiawi yang berbudi.

ps : AKO selamat meraikan ulangtahunnya yang kedua! :)

Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.